Monday, December 1, 2014

Riftadi dan Network Engineer Reloaded


Hari ini Mohammad Riftadi resmi bergabung dengan Jawdat sebagai Solutions Architect. Riftadi adalah professional network dengan total pengalaman lebih dari 7 tahun, mulai dari menjadi admin network di kampus sampai menjadi engineer dan consultant untuk beberapa perusahaan Cisco gold partner di Indonesia. Selain berpengalaman di berbagai tipe project, Riftadi juga memiliki sertifikasi CCIE di track Routing & Switching dan Service Provider. Tapi sertifikasi bukan alasan mengapa saya pribadi merekomendasikan ke Jawdat untuk menerima dia bergabung.

IMO ada beberapa phase untuk deployment dan meng operasikan suatu network:

Phase I: All manual configuration through CLI

Bahkan Arista Networks CEO Jayshree Ullal pernah bilang kalau CLI "it’s the way real men build real networks today.” Programming network, fine tune protocols, troubleshooting dan traffic engineering dulu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan Command Line Interface (CLI). Ini mengapa CCIEs were kings, karena orang harus mencapai level CCIE untuk mengerti bagaimana cara melakukan konfigurasi dan troubleshoot suatu network yang kompleks.

Phase II: Write once, run it many times

Dengan semakin banyaknya jumlah network device yang harus di deploy dan di manage, tentunya menggunakan CLI manual configuration sudah tidak scalable dan cenderung error-prone. Kata kunci untuk scalable network adalah: standarisasi design dan automasi dengan scripting. Ada banyak network di dunia yang menggunakan template design yang konsisten untuk deployment di lokasi yang berbeda. Automasi bisa menggunakan TCL script built-in di network device atau python script di external server untuk mem push configuration, me retrieve informasi dari device sampai membuat korelasi antar event yang terjadi.

Phase III: Full automation but still in silos

Bayangkan ketika setiap komponen yang ada di network sudah menggunakan full automation. Semua network device di deploy dan di manage oleh suatu central management console yang melakukan automasi dari fungsi configuration, logging dan lain-lain. Demikian juga dengan semua security device seperti firewall, deep packet inspection dan intrusion prevention system, ada central security console buat mengatur itu semua. Demikian juga dengan application device seperti load balancer, bandwidth management sampai ke traffic compression device. Tapi semua fungsi automasi tersebut dilakukan secara terpisah. Ketika ada aplikasi baru yang akan diluncurkan, network admin akan meng automasi deployment dengan management console nya. Security admin akan meng automasi deployment dengan security consolenya, dan seterusnya. Full automation indeed, but still in silos.

Phase IV: Fully programmable and orchestrated network

Ini janji Software Defined Network. Ini janji vendor network seperti Cisco dengan Evolved Programmable Network dan Application Centric Infrastructure. Janji yang menyatakan bahwa akan ada central orchestration yang mengatur fungsi automasi dan programmability dari network. Ketika ada central system yang bisa menterjemahkan kebutuhan untuk meluncurkan aplikasi baru ke berbagai requirement yang akan di eksekusi secara otomatis oleh network management console, security management console, application management bahkan sampai ke management dari OS virtualization dan storage. Banyak vendor network yang meluncurkan 'Master' network controller untuk bisa memenuhi janji dalam meng automasi dan meng orchestra network. Inisiatif open source pun banyak yang berkembang pesat ke arah ini, termasuk dengan lahirnya platform OpenStack yang disebut-sebut sebagai orchestration tool untuk public dan private cloud network dari skala yang kecil sampai ke yang sangat besar seperti massive scale data center.

Saya tidak bilang ke Riftadi kalo CCIE sudah tidak dibutuhkan lagi. Tapi saya merekrut dia bukan karena sertifikasi yang dimiliki, tapi karena Riftadi bersedia untuk belajar banyak hal baru dari nol. Belajar tidak hanya untuk bisa membangun network Phase II di atas, tapi sampai ke Phase IV. Dia bersedia bahkan seolah-olah untuk reload, untuk unlearn, untuk melupakan banyak prinsip yang dipelajari ketika belajar CCIE dengan menggunakan CLI, agar bisa belajar bagaimana bisa membangun fully programmable and orchestrated network.

Tugas pertama Riftadi adalah untuk terjun ke project Next Generation Data Center yang sedang kita kerjakan di Middle East di mana kita membangun dari sisi next generation fabric sampai ke level aplikasi dan database seperti Big Data dengan menggabungkan solusi dari vendor besar dan open source.

Tugas kedua, yang tidak kalah penting, adalah untuk menyiapkan program akselerasi buat nework engineer yang mau melakukan transformasi diri. Mereka yang mau berubah dari seorang engineer yang biasa bekerja dengan CLI, untuk mau naik ke Phase II dan berikutnya. Yang mau belajar tentang scripting dan software defined network secara lebih mendalam.

Dalam waktu dekat Jawdat akan meluncurkan berbagai program training yang berhubungan dengan network programmability seperti Python dan OpenStack. Program-program ini ditujukan buat network engineer yang mau bertranformasi menjadi Network Programmability Engineer. Mereka yang di Jawdat kita definisikan sebagai "Workforce of the Future".

Untuk bisa melakukan transformasi diri, kadang diperlukan untuk unlearn. Memulai lagi belajar dari nol dengan melupakan berbagai konsep yang sudah dipelajari agar pikiran lebih terbuka. Kadang untuk belajar suatu hal yang benar-benar baru, kita harus reload apa yang sudah kita tahu.

Siapa yang mau reload seperti Riftadi?

Tuesday, October 21, 2014

DEW: SP NGN dan CCIE Indo Dinner


Insha Allah saya akan berada di Jakarta untuk suatu urusan, sekalian akan mengajar langsung kelas Design Expert Workshop: SP NGN tanggal 10-12 November.

Ini adalah workshop unik 3 hari satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia, yang berfokus di aspek design sambil membangun high level design komplit dari suatu SP NGN dari layer Transport sampai Services beserta QoS dan High Availability. Akan banyak diskusi interaktif tentang design dan juga group work. Selesai workshop diharapkan para peserta mengerti detil design SP dan mengetahui bagaimana membuat high level design NGN.

Saya merancang workshop ini berdasarkan pengalaman bertahun-tahun mendesign network customer khususnya SP NGN di Asia Pacific, Europe, Middle East dan Africa. Sekedar informasi workshop ini juga ditawarkan di internal Cisco untuk mentraining consulting engineer baru.

Jika ada waktu saya juga akan membawakan "SP NGN of the Future" untuk membahas perubahan design di SP NGN di dunia dengan semakin maraknya teknologi SDN dan NFV.
 
Yang tertarik silahkan kontak: info@jawdat.com

Sekalian ingin mengumumkan rencana untuk mengadakan dinner ekslusif hanya untuk CCIE Indonesia. Selain untuk ber silaturahmi dan social networking, di kesempatan ini saya juga akan memberikan pandangan tentang masa depan CCIE dan juga teknologi networking, dengan munculnya paradigma SDN, NFV sampai ke IOT.

Rencananya dinner akan diadakan pada tanggal 12 Nov malam. Lokasi di kawasan Pejompongan. Para CCIE Indo (yang sudah lulus ujian lab) bisa mendaftar dengan menyertakan nama lengkap, nomer CCIE, email dan kontak, beserta tempat bekerja sekarang, agar kita bisa reservasi tempat.

Silahkan para CCIE Indo untuk mendaftar dinner ke: afilia@jawdat.com

Saturday, September 27, 2014

CCIE R&S v5 Bootcamp di Dubai!


Jawdat akan mengadakan CCIE R&S V5 Bootcamp di Dubai, UAE, yg merupakan training international pertama kita. Kesempatan buat professional Indonesia di Middle East untuk mengikuti Bootcamp berbahasa Indonesia dgn harga yg kompetitif:

- CCIE R&S dgn materi terupdate V5
- 5 hari full selama 22 - 26 Desember 2014
- pengajar konsultan Indonesia berpengalaman bersertifikasi CCIE dan CCSI
- teori beserta contoh (di kelas) dan mock lab dan TS (via webex)
- akses ke platform online CCIE93 selama 12 bulan untuk belajar bersama dan mengikuti pembahasan mingguan lewat Webex

Disarankan untuk mendaftar dari sekarang sehingga bisa mempersiapkan diri secara online menggunakan platform CCIE93, agar bisa lebih siap mengikuti bootcamp ini.
Yang tertarik silahkan menghubungi info@jawdat.com

Tuesday, September 2, 2014

Jawdat Update - September 2014

Jawdat didirikan 2 tahun yang lalu untuk mewujudkan mimpi. Mimpi untuk melihat lebih banyak orang Indonesia berkompetisi di global market. Mimpi melihat konsultan Indonesia mengambil alih pekerjaan di negri sendiri yang sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh konsultan asing. Mimpi bisa menghasilkan lebih banyak professional Indonesia yang memiliki kompetensi dan pola pikir global.

Untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut Jawdat memilih untuk menjadi perusahaan Global Consulting di industri jaringan komputer. Kita mengerjakan project consulting di Indonesia maupun di negara-negara lain seperti di Middle East dan Afrika. Dalam mengerjakan project kita selalu menggunakan resource professional Indonesia. Ketika dibutuhkan untuk meng upgrade skill dari resource, maka kita mengadakan training baik secara online maupun kelas di Jakarta.

Anggota team Jawdat sendiri juga berevolusi. Ada yang dulu terlibat membangun Jawdat dari nol yang sekarang bekerja di Cisco. Jodi, peserta pertama CCIE bootcamp kita yang ikut membantu beberapa project penting termasuk menjadi project manager untuk project di Nigeria, bulan lalu diterima bekerja sebagai konsultan di NSN. Didit yang merupakan mentor utama program Network Specialist+ dan Network Engineer+ diterima bekerja di Global Knowledge.

Dan bulan ini kita kedatangan anggota baru: Aditya Hananto. Aditya sudah dikenal luas di komunitas jaringan komputer dan pernah bekerja di perusahaan seperti Inixindo dan XL. Hampir 10 tahun terakhir dia bekerja sebagai konsultan network independen yang memberikan berbagai training program sertifikasi Cisco dan Juniper, dan juga terlibat mengerjakan berbagai project di Indonesia sampai di Saudi Arabia.

Nantinya Aditya akan menjadi Senior Technical Instructor di Jawdat sekaligus bertanggung jawab membuat program-program training baru sesuai kebutuhan industri. Di Jawdat kita memang memiliki berbagai training program sertifikasi, tapi kita juga sering berinovasi dan membuat banyak training custom seperti IP/MPLS for Mobile Operator, IPv6, IOS XR, QoS, High Availability, Internet BGP, Python for Network Engineer, IP NGN Bootcamp, Design Expert Workshop dan lain-lain.


Selain itu kita juga baru mendirikan perusahaan di Dubai, UAE, sebagai kantor utama buat Jawdat group. Perusahaan dengan nama Jawdat Technology Solutions ini berfokus di Intelligent Infrastructure and Network Programming dan nantinya akan menjadi hub buat menyalurkan professional Indonesia ke project di berbagai negara. Project yang sekarang sedang kita tangani adalah Next Generation Data Center Network untuk pemerintah UAE, dan sejak beberapa bulan lalu salah satu Network Programmability Engineer kita sudah tinggal di Dubai untuk mengerjakan project ini.

Selamat datang buat Aditya. Terima kasih Jodi dan Didit.

Dan terima kasih buat semua customer Jawdat, partner, serta komunitas yang sudah bersama-sama membantu kami dalam mewujudkan mimpi-mimpi ini.

Regards,
Himawan Nugroho
Chairman at Jawdat Teknologi Indonesia
Solutions Architect at Cisco Systems
3xCCIE#8171 (R&S, Sec, SP), CCDE#2013::18

Monday, August 18, 2014

Pesan Yang Terpotong, Tentang CCIE


Saya mulai belajar tentang computer networking dari awal tahun 2000. Buat seseorang yang tidak punya latar belakang di bidang IT sama sekali (saya lulus kuliah tahun 1999 dari jurusan Teknik Mesin), program sertifikasi dari Cisco merupakan berkah karena bisa memberikan panduan dalam belajar. Saya mulai dengan lulus CCNA setelah mengikuti training di Inixindo, kemudian dengan belajar otodidak mampu lulus CCNP, CCDA, CCDP sampai ujian CCIE written hanya dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

Pada saat itu jumlah CCIE di Indonesia tidak banyak, bahkan jumlah CCNA pun pada saat itu masih kurang dari 300 orang! Jumlah CCIE Indonesia yang sedikit membuat mereka menjadi kelompok elit. Sangat sulit untuk bisa bertemu dan berdiskusi tentang persiapan belajar dengan mereka waktu itu, kecuali kalau kebetulan satu kantor atau ketemu pas melakukan project. Ditambah lagi materi belajar yang tidak terlalu banyak, sedikitnya jumlah orang Indonesia yang belajar itu, dan informasi yang simpang siur, membuat sangat sulit untuk mempersiapkan diri untuk ujian CCIE.

Ketika akhirnya saya lulus ujian lab di Tokyo tahun 2001, saya mencoba membantu para kandidat CCIE Indonesia dengan cara membagikan tips dan tricks dalam belajar. Saya sering menjawab email untuk berbagai pertanyaan non-NDA dari banyak orang. Saya juga mulai menulis blog tentang persiapan CCIE, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yang membuat saya menambah banyak koneksi dengan para professional baik dari dalam dan luar negri.

Secara langsung atau tidak, saat itu saya mengirimkan pesan berikut:

Bahwa setiap orang bisa menjadi CCIE, kalau mau.
Bahwa CCIE bisa dicapai dengan dedikasi, strategi dan kerja keras.
Bahwa memiliki CCIE bisa membuka kesempatan buat berkompetisi global.


Saya adalah bukti hidup dari ketiga pesan di atas. Saya yang tidak punya latar belakang kuliah di IT bisa mendalami networking karena ada program sertifikasi. Saya yang prestasi selama kuliah biasa-biasa saja bisa lulus menjadi satu dari kurang 20 CCIE Indonesia saat itu. Saya yang belum fasih dalam berbahasa Inggris waktu itu bisa mendapat banyak tawaran untuk bekerja di luar negri, hanya karena punya CCIE.

Saya akui, pesan-pesan di atas bukanlah pesan-pesan yang jelek.
Tapi itu semua adalah pesan yang terpotong. Pesan ini tidak komplit.

Akhir-akhir ini saya melihat banyak orang, baik orang Indonesia maupun orang luar, yang menjadikan CCIE sebagai tujuan akhir. Banyak yang mendengar pesan saya, atau melihat apa yang saya lakukan, dan merasa mereka akan bisa mencapai apa yang sudah saya capai selama ini, dengan mengandalkan CCIE. Lulus CCIE menjadi target utama, bahkan membuat banyak orang mencoba lulus ujian dengan menggunakan semua cara.

Kenyataannya?

Saya akan memberi contoh dengan tiga kasus jika kita masih bekerja sebagai karyawan (bukan entrepreneur). Di mulai dari pada saat proses seleksi masuk, kemudian ketika sedang berkarir di dalam perusahaan, dan pada akhirnya ketika terjadi pemecatan.

Kasus 1: Proses seleksi masuk

Apakah betul punya CCIE akan otomatis membuat mudah mendapatkan pekerjaan? Yordan, salah satu mentee CCIE93, berhasil masuk Schlumberger di Dubai walau tidak punya CCIE. Bahkan sertifikasi terakhir hanya punya CCNA. Hebatnya di proses seleksi dia bisa mengalahkan kandidat-kandidat lain yang punya CCIE.

Saya sering menginterview CCIE, bahkan ada yang punya dua CCIE, untuk penerimaan consulting engineer baru Cisco. Banyak dari mereka yang tidak lewat proses seleksi awal karena mereka hanya tahu cara untuk lulus CCIE. Banyak yang hanya tahu cara melakukan konfigurasi tanpa mengerti konsep mendalam.

Saya sendiri mendapat kesempatan interview di Cisco tahun 2006 bukan karena punya sertifikasi CCIE. Tapi kesempatan datang karena koneksi yang merekomendasikan berdasarkan reputasi yang saya bangun. Skill yang dibangun ketika belajar CCIE membuat saya mengerti konsep teknologi networking, yang membantu saya melewati proses interview teknis.

Kasus 2: Berkarir di perusahaan

Banyak orang yang bekerja keras tapi tidak mendapat promosi. Saya sudah sering bilang, kerja keras itu tidak cukup untuk mendapat promosi. Karena sebenarnya ketika kita direkrut memang sudah diharapkan  untuk bekerja keras dengan bayaran yang diberikan.

Punya satu atau lebih CCIE bisa jadi tidak relevan untuk berkarir di  perusahaan. Jika perusahaannya bergerak di bidang training misalnya, bisa jadi punya banyak CCIE akan membuat karir semakin maju karena akan membuat kita bisa mengajar di berbagai track CCIE yang berbeda-beda. Tapi untuk menjadi consultant misalnya, lebih utama untuk memiliki skill consulting bukan sertifikasi CCIE.

Di Cisco setiap engineer atau consultant diharapkan punya minimal satu CCIE, karena kita harus mendukung program sertifikasi yang kita buat. Tapi punya satu saja sudah cukup. Saya sendiri di Cisco mendapat promosi sampai menjadi Solutions Architect, bukan karena saya punya CCIE dan CCDE. Tapi karena saya bisa berkontribusi aktif dan membantu mengembangkan bisnis Cisco dengan cara membuat solusi teknis dan menjadi trusted advisor buat customer.

Kasus 3: Ketika terjadi layoff atau pemecatan

Ketika terjadi pemecatan, apakah punya sertifikasi seperti CCIE bisa menjadi jaminan untuk selamat? Yang lebih bisa menjadi jaminan tentunya adalah apakah kita relevan untuk kondisi perusahaan saat itu. Apakah skill yang kita miliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat itu.

Saya punya teman di Cisco yang lulus CCDE bareng di London, dan dia kena layoff tahun lalu. Selama 8 tahun di Cisco saya sudah selamat layoff berkali-kali bukan karena saya punya banyak sertifikasi, tapi karena pada saat terjadi layoff skillset saya masih relevan dengan kebutuhan perusahaan.

Jadi pertanyaan paling penting adalah: Apakah kita relevan?
Pertanyaan ini penting untuk melewati proses seleksi masuk, untuk berkarir dan juga ketika menghadapi layoff atau pemecatan.

Seharusnya pesan saya tentang CCIE ditambahi hal berikut:

Bahwa CCIE itu penting tapi bukan segalanya. CCIE mungkin bisa penting ketika melamar kerja, misal ketika tidak ada lagi faktor pembeda antara kandidat yang melamar. Tapi seandainya satu kandidat lebih memiliki sesuatu yang dibutuhkan perusahaan, walau dia tidak punya CCIE, maka kemungkinan besar dia yang terpilih.

Bahwa yang terpenting itu adalah proses dalam mencapai CCIE yang seharusnya bisa memberikan koneksi karena belajar bersama kandidat lain. Proses belajar CCIE bisa membangun skill yang sebenarnya dengan mengerti konsep teknologi secara detil yang di validasi dengan banyak latihan. Proses belajar CCIE bisa membuat kita menambah pengalaman walau hanya sebatas di lab.

Dan bahwa yang terpenting itu untuk suatu perusahaan bukan semata-mata memiliki sertifikasi seperti CCIE. Tapi apakah skill yang kita punyai relevan dengan kepentingan perusahaan. Belasan tahun yang lalu hanya punya sertifikasi CCIE saja mungkin sudah cukup karena pada saat itu sangat dibutuhkan perusahaan. Tapi sekarang setiap individu harus mempunyai sesuatu untuk ditawarkan ke perusahan, harus mempunyai nilai yang bermanfaat buat mendukung bisnis perusahaan, baik punya sertifikasi CCIE atau tidak.

Ini adalah pesan saya yang komplit tentang CCIE, untuk mereka yang sedang belajar maupun yang sedang berpikir untuk memulai mengejar CCIE.

CCIE itu penting, tapi lebih penting adalah proses dalam mendapatkannya. Proses mengejar CCIE harus bisa memberikan koneksi, skill dan pengalaman. Networks, Skills, Experience. Dan jangan lupa untuk selalu membuat diri relevan dengan kebutuhan perusahaan, di mana pun kita berada.

Selamat ulang tahun, Indonesia.

Himawan Nugroho
3x CCIE #8171, CCDE #20130018

Tuesday, August 5, 2014

SDN Webex for Indonesia - Part 2


Eid Mubarak.
Selamat lebaran buat yang merayakan. Dan mohon maaf lahir batin.

Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia bulan Agustus, setiap 2 minggu sekali kita akan mengadakan "SDN Webex for Indonesia". Pembahasan berfokus di teknologi Software Defined Network dari teori sampai contoh implementasi, dengan pembicara rekan-rekan professional Indonesia yang bekerja di perusahan global seperti Cisco Systems, Cyan Inc dan Juniper Networks.

Sesi SDN pertama sudah dibawakan oleh Hinwoto pada hari Minggu 27 Juli lalu yang membahas SDN pada Service Provider (SP) masa depan. Sesi kedua hari Minggu ini 10 Agustus 2014 jam 1 siang WIB akan dibawakan oleh Dwi.

Seiring dengan evolusi networking yang mengarah ke software, apakah keamanan, kamuflase, dan kompleksitas jaringan komputer masih diperlukan? Apakah siklus teknologi mulai dari perancangan, pengadaan, perawatan, dan pengembangan harus terpaku ke banyak pihak, ataukah bisa berpusat di satu kesatuan? Sesi webex kali ini membahas kemungkinan ke depan dari teknologi (termasuk jaringan komputer sebagai contoh kecil), dan penerapannya.

Dwi adalah salah satu anggota tim pendukung teknis dari Cyan Inc yang berpusat di California, USA. Pengalaman beliau yang hampir dua dekade, mencakup area network engineer, security engineer, system engineer, quality assurance, dan field engineer di beberapa negara. Sebagai pendiri DCT Enterprise yang meiliki visi ke depan untuk menyamaratakan pendidikan dan pelatihan teknis, Dwi meluangkan waktunya dengan tetap menimba pengetahuan dan berbagi pengalaman dari rekan-rekan teknis yang ditemui hampir di segala kalangan.

Biaya untuk ikut: gratis.

Silahkan membaca FAQ berikut dan link buat pendaftaran sesi SDN Webex pertama hari Minggu 10 Agustus 2014 jam 1 siang WIB ada di bagian bawah.

Regards,
Himawan Nugroho
Chairman at Jawdat Teknologi Indonesia
Solutions Architect at Cisco Systems
3xCCIE#8171 (R&S, Sec, SP), CCDE#2013::18

Apa tujuan dari SDN Webex?
Belajar teknologi Software Defined Network dari teori sampai contoh implementasi

Apa topik yang akan dibawakan?
Semuanya tentang SDN dengan fokus pembahasan dari berbagai sudut yang berbeda karena pembicaranya adalah professional yang sekarang bekerja di perusahaan global yang berlainan. Sesi pertama pembicaranya adalah Hinwoto dari Cisco. Sesi kedua pembicaranya Dwi dari Cyan. Dan sesi selanjutnya akan dibawakan oleh Irzan dari Juniper

Bagaimana format acara?
Sesi webex selama 1-2 jam, di mana pembicara akan presentasi tentang materi disertai tanya jawab langsung

Siapa pembicaranya?
Sementara ini sudah ada Hinwoto, Dwi dan Irzan. Mudah-mudahan akan ada rekan-rekan pembicara lain yang tertarik bergabung

Apakah harus menyumbang 100 ribu rupiah seperti Ramadan Webex?
Tidak perlu. Tapi jika ingin meneruskan kebiasaan belajar sambil beramal, terutama di bulan suci Ramadan ini, kami persilahkan

Kemana harus membayar jika mau menyumbang?
Bisa ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut

Apakah harus lapor dan kirim bukti kalau benar menyumbang?
Tidak perlu. Urusan pembayaran itu urusan pribadi masing-masing orang dengan Nya

Bagaimana cara mendaftar buat sesi SDN Webex?
Gunakan link berikut untuk sesi hari Minggu 10 Agustus 2014:
https://cisco.webex.com/ciscosales/j.php?ED=279126992&RG=1&UID=2383344132&RT=MiMxNTQ%3D

Untuk Email tolong di isi dengan benar karena link webex invite akan dikirimkan ke sana. Semua pendaftar akan kita coba approve paling lambat sehari sebelum sesi.

Tuesday, July 22, 2014

SDN Webex for Indonesia!


Di bulan Ramadan ini kami dari Jawdat mengadakan acara “Ramadan Webex” yaitu sesi virtual meeting webex setiap hari Minggu jam 1 siang WIB dengan berbagai topik berhubungan dengan teknologi jaringan komputer. Tujuannya adalah untuk mengajak rekan-rekan buat belajar sambil beramal. Jawdat Ramadan Webex tahun ini membahas sesi membangun network dari 0 sampai menjadi NGN, lalu transisi ke IPv6 dan interkoneksi Data Center.
 
Alhamdulillah total partisipasi dari 3 sesi Ramadan Webex yang lalu mencapai 200 orang lebih! Terima kasih buat semua peserta dan pembicara yang sudah mensukseskan inisiatif ini, dan mudah-mudahan bermanfaat.

Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia bulan depan, setiap 2 minggu sekali dimulai minggu ini kita akan mengadakan "SDN Webex for Indonesia". Pembahasan berfokus di teknologi Software Defined Network dari teori sampai contoh implementasi, dengan pembicara rekan-rekan professional Indonesia yang bekerja di perusahan global seperti Cisco Systems, Cyan Inc dan Juniper Networks.

Sesi SDN pertama hari Minggu 27 Juli 2014 jam 1 siang WIB akan dibawakan oleh Hinwoto yang akan membahas SDN pada Service Provider (SP) masa depan

Sesi ini berfokus pada bagaimana pengembangan SDN pada SP atau Operator Telekomunikasi dan Service. Jaringan SP yang semakin rumit dan besar menyebabkan keterbatasan fleksibilitas SP dalam layanan dan support. Adopsi teknologi SDN pada SP dapat membantu evolusi jaringan SP masa depan menjadi lebih fleksibel, lebih otomatis, lebih cepat dan keunggulan support serta inovasi layanan. Sesi ini akan menjelaskan gambaran umum tentang SDN, bagaimana evolusi dan inovasi SP masa depan, dan bagaimana adopsi teknologi disertai demo teknologi SDN di SP.

Biaya untuk ikut: gratis.

Buat yang masih ingin menyumbang Rp 100,000,- per peserta per sesi seperti sesi Ramadan Webex yang lalu, kami persilahkan. Pembayaran dapat dilakukan ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut, dengan caranya masing-masing.

Silahkan membaca FAQ berikut dan link buat pendaftaran sesi SDN Webex pertama hari Minggu 27 Juli 2014 jam 1 siang WIB ada di bagian bawah.

Regards,
Himawan Nugroho
Chairman at Jawdat Teknologi Indonesia
Solutions Architect at Cisco Systems
3xCCIE#8171 (R&S, Sec, SP), CCDE#2013::18

Apa tujuan dari SDN Webex?
Belajar teknologi Software Defined Network dari teori sampai contoh implementasi

Apa topik yang akan dibawakan?
Semuanya tentang SDN dengan fokus pembahasan dari berbagai sudut yang berbeda karena pembicaranya adalah professional yang sekarang bekerja di perusahaan global yang berlainan. Sesi pertama pembicaranya adalah Hinwoto dari Cisco. Sesi kedua pembicaranya Dwi dari Cyan. Dan sesi selanjutnya akan dibawakan oleh Irzan dari Juniper

Bagaimana format acara?
Sesi webex selama 1-2 jam, di mana pembicara akan presentasi tentang materi disertai tanya jawab langsung

Siapa pembicaranya?
Sementara ini sudah ada Hinwoto, Dwi dan Irzan. Mudah-mudahan akan ada rekan-rekan pembicara lain yang tertarik bergabung

Apakah harus menyumbang 100 ribu rupiah seperti Ramadan Webex?
Tidak perlu. Tapi jika ingin meneruskan kebiasaan belajar sambil beramal, terutama di bulan suci Ramadan ini, kami persilahkan

Kemana harus membayar jika mau menyumbang?
Bisa ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut

Apakah harus lapor dan kirim bukti kalau benar menyumbang?
Tidak perlu. Urusan pembayaran itu urusan pribadi masing-masing orang dengan Nya

Bagaimana cara mendaftar buat sesi SDN Webex?
Gunakan link berikut untuk sesi hari Minggu 27 Juli 2014:
https://cisco.webex.com/ciscosales/j.php?ED=277182437&RG=1&UID=2372055507&RT=MiMxNTQ%3D

Untuk Email tolong di isi dengan benar karena link webex invite akan dikirimkan ke sana. Semua pendaftar akan kita coba approve paling lambat sehari sebelum sesi.

Tuesday, July 15, 2014

Ramadan Webex 3: Data Center Interconnect


Ramadan Kareem.

Selamat menjalankan ibadah puasa buat yg beragama Islam. Dan mohon maaf lahir batin sebelumnya.

Di bulan Ramadan ini kami dari Jawdat mengajak rekan-rekan buat belajar sambil beramal, dengan mengadakan acara “Ramadan Webex” yaitu sesi virtual meeting webex setiap hari Minggu jam 1 siang WIB dengan berbagai topik berhubungan dengan teknologi jaringan komputer. Alhamdulillah dari 2 sesi Ramadan Webex di minggu sebelumnya ada lebih dari 120 peserta yang berpartisipasi.

Topik ketiga untuk hari Minggu, 20 Juli 2014 adalah Data Center Interconnection Technology, di mana Indra Prasetyo akan melanjutkan cerita tentang Budi dan Pandawa 5 Networks yang memiliki Data Center di beberapa tempat yang berbeda.

Terjadi perubahan peran pada Data Center dan IT secara keseluruhan, dimana ada perubahan pada environment aplikasi, keperluan akses aplikasi kapanpun dan dimanapun, ditambah dengan tuntutan Data Center untuk bisa beradaptasi dengan proses bisnis. Bagaimana Data Center kita bisa mengakomodir tantangan-tantangan tersebut? Salah satunya adalah dengan membuat Interkoneksi antar Data Center. Bagaimana kita bisa melakukannya? Teknologi apa saja yang memungkinkan untuk menginterkoneksikan Data Center tersebut? Pada sesi Ramadan Webex ini akan dibahas mengenai gambaran besar mengapa kita memerlukan Interkoneksi antara Data Center dan juga pembahasan teknologi-teknologi yang memungkinkan kita untuk menginterkoneksikan Data Center tersebut, seperti L2TP, VPLS dan OTV beserta teknologi-teknologi pendukungnya.

Biaya untuk ikut: menyumbang Rp 100,000,- per peserta per sesi.

Pembayaran dapat dilakukan ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut, dengan caranya masing-masing.

Silahkan membaca FAQ berikut dan link buat pendaftaran sesi pertama hari Minggu 20 Juli 2014 jam 1 siang WIB ada di bagian bawah.

Regards,
Himawan Nugroho
Chairman at Jawdat Teknologi Indonesia
Solutions Architect at Cisco Systems
3xCCIE#8171 (R&S, Sec, SP), CCDE#2013::18

Apa tujuan dari Ramadan Webex?
Belajar teknologi jaringan komputer seperti NGN sambil beramal

Apa topik yang akan dibawakan?
Minggu pertama topiknya adalah NGN. Minggu kedua topik pembahasan tentang IPv6. Topik minggu ini adalah Data Center Interconnect. Topik selanjutnya masih dipikirkan dan bisa tentang LISP sampai SDN

Bagaimana format acara?
Sesi webex selama 1-2 jam, di mana pembicara akan presentasi tentang materi disertai tanya jawab langsung

Siapa pembicaranya?
Sementara ini baru ada saya dan Indra Prasetyo. Mudah-mudahan akan ada rekan-rekan pembicara lain yang tertarik bergabung

Mengapa harus menyumbang 100 ribu rupiah?
Sambil belajar sambil beramal, terutama di bulan suci Ramadan ini. Setiap pembicara pun harus membayar sebelum bisa presentasi

Kemana harus membayar?
Bisa ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut

Apakah harus lapor dan kirim email beserta bukti pembayaran?
Tidak perlu. Urusan pembayaran itu urusan pribadi masing-masing orang dengan Nya

Bagaimana jika tidak mampu bayar?
Use your own judgement. Apakah memang benar-benar tidak bisa membayar? Apalagi setiap pembayaran yang dilakukan akan mendapat ganjaran baik langsung di dunia ini dan di after life

Bagaimana jika saya tidak bayar tapi tetap mendaftar?
Kita tidak akan mempermasalahkan. Kita tidak akan menanyakan. Itu urusan pribadi masing-masing orang dengan yang di atas

Bagaimana jika saya benar-benar tidak mampu menyumbang 100 ribu?

Silahkan menyumbang semampunya, kemudian mendaftar dan ikut sesi ini

Bagaimana cara mendaftar setelah menyumbang?
Gunakan link berikut untuk sesi hari Minggu 20 Juli 2014:
https://cisco.webex.com/ciscosales/j.php?ED=276053237&RG=1&UID=2365336897&RT=MiMxNTQ%3D

Untuk Email tolong di isi dengan benar karena link webex invite akan dikirimkan ke sana. Semua pendaftar akan kita coba approve paling lambat sehari sebelum sesi.

Monday, July 7, 2014

Ramadan Webex 2: IPv6



Ramadan Kareem.

Selamat menjalankan ibadah puasa buat yg beragama Islam. Dan mohon maaf lahir batin sebelumnya.

Di bulan Ramadan ini kami dari Jawdat mengajak rekan-rekan buat belajar sambil beramal, dengan mengadakan acara “Ramadan Webex” yaitu sesi virtual meeting webex setiap hari Minggu jam 1 siang WIB dengan berbagai topik berhubungan dengan teknologi jaringan komputer khususnya di Next Generation Networks (NGN).

Topik kedua untuk hari Minggu, 13 Juli 2014 adalah IPv6: Beyond Address Exhaustion, di mana saya akan melanjutkan cerita tentang Budi dan Pandawa 5 Networks yang ingin melakukan proses transisi ke IPv6. Pembahasan mencakup IPv6 Transition Strategy and Technologies, IPv6 Management, IPv6 over MPLS sampai ke IPv6 Deployment and Planning.

Biaya untuk ikut: menyumbang Rp 100,000,- per peserta per sesi.

Pembayaran dapat dilakukan ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut, dengan caranya masing-masing.

Silahkan membaca FAQ berikut dan link buat pendaftaran sesi pertama hari Minggu 13 Juli 2014 jam 1 siang WIB ada di bagian bawah.

Regards,
Himawan Nugroho
Chairman at Jawdat Teknologi Indonesia
Solutions Architect at Cisco Systems
3xCCIE#8171 (R&S, Sec, SP), CCDE#2013::18

Apa tujuan dari Ramadan Webex?
Belajar teknologi jaringan komputer seperti NGN sambil beramal

Apa topik yang akan dibawakan?
Minggu lalu topiknya adalah NGN. Minggu kedua topik pembahasan tentang IPv6. Topik berikutnya masih dipikirkan dan bisa tentang LISP sampai SDN

Bagaimana format acara?
Sesi webex selama 1-2 jam, di mana pembicara akan presentasi tentang materi disertai tanya jawab langsung

Siapa pembicaranya?
Sementara ini baru ada saya sendiri. Mudah-mudahan akan ada rekan-rekan pembicara lain yang tertarik bergabung

Mengapa harus menyumbang 100 ribu rupiah?
Sambil belajar sambil beramal, terutama di bulan suci Ramadan ini. Setiap pembicara pun harus membayar sebelum bisa presentasi

Kemana harus membayar?
Bisa ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut

Apakah harus lapor dan kirim email beserta bukti pembayaran?
Tidak perlu. Urusan pembayaran itu urusan pribadi masing-masing orang dengan Nya

Bagaimana jika tidak mampu bayar?
Use your own judgement. Apakah memang benar-benar tidak bisa membayar? Apalagi setiap pembayaran yang dilakukan akan mendapat ganjaran baik langsung di dunia ini dan di after life

Bagaimana jika saya tidak bayar tapi tetap mendaftar?
Kita tidak akan mempermasalahkan. Kita tidak akan menanyakan. Itu urusan pribadi masing-masing orang dengan yang di atas

Bagaimana jika saya benar-benar tidak mampu menyumbang 100 ribu?

Silahkan menyumbang semampunya, kemudian mendaftar dan ikut sesi ini

Bagaimana cara mendaftar setelah menyumbang?
Gunakan link berikut untuk sesi hari Minggu 13 Juli 2014:
https://cisco.webex.com/ciscosales/j.php?ED=275029157&RG=1&UID=2359114157&RT=MiMxNTQ%3D

Untuk Email tolong di isi dengan benar karena link webex invite akan dikirimkan ke sana. Semua pendaftar akan kita coba approve paling lambat sehari sebelum sesi.

Wednesday, July 2, 2014

Jawdat Ramadan Webex is Back!


Ramadan Kareem.

Selamat menjalankan ibadah puasa buat yg beragama Islam. Dan mohon maaf lahir batin sebelumnya.

Di bulan Ramadan ini kami dari Jawdat mengajak rekan-rekan buat belajar sambil beramal, dengan mengadakan acara “Ramadan Webex” yaitu sesi virtual meeting webex setiap hari Minggu jam 1 siang WIB dengan berbagai topik berhubungan dengan teknologi jaringan komputer khususnya di Next Generation Networks (NGN).

Topik pertama untuk hari Minggu, 6 Juli 2014 adalah Next Generation Networks (NGN), sesi yang saya presentasikan di IDNOG minggu lalu, di mana saya menjelaskan contoh transformasi design dari legacy network menjadi NGN yang multi-service, resilient dan converged. Di tambah sekitar 40 slides untuk membuat penjelasan menjadi lebih detil.

Biaya untuk ikut: menyumbang Rp 100,000,- per peserta per sesi.

Pembayaran dapat dilakukan ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut, dengan caranya masing-masing.

Silahkan membaca FAQ berikut dan link buat pendaftaran sesi pertama hari Minggu 6 Juli 2014 jam 1 siang WIB ada di bagian bawah.

Regards,
Himawan Nugroho
Chairman at Jawdat Teknologi Indonesia
Solutions Architect at Cisco Systems
3xCCIE#8171 (R&S, Sec, SP), CCDE#2013::18

Apa tujuan dari Ramadan Webex?
Belajar teknologi jaringan komputer seperti NGN sambil beramal

Apa topik yang akan dibawakan?
Topik pertama adalah tentang NGN, presentasi yang dibawakan di acara IDNOG minggu lalu. Topik berikutnya masih dipikirkan dan bisa tentang IPv6, LISP sampai SDN

Bagaimana format acara?
Sesi webex selama 1-2 jam, di mana pembicara akan presentasi tentang materi disertai tanya jawab langsung

Siapa pembicaranya?
Sementara ini baru ada saya sendiri. Mudah-mudahan akan ada rekan-rekan pembicara lain yang tertarik bergabung

Mengapa harus menyumbang 100 ribu rupiah?
Sambil belajar sambil beramal, terutama di bulan suci Ramadan ini. Setiap pembicara pun harus membayar sebelum bisa presentasi

Kemana harus membayar?
Bisa ke Baitul Mal, dompet dhuafa, rumah yatim piatu, ke mesjid, ke lembaga penerima sedekah lain, dan juga lembaga charity maupun tempat-tempat ibadah lain sesuai dengan kepercayaan yang dianut

Apakah harus lapor dan kirim email beserta bukti pembayaran?
Tidak perlu. Urusan pembayaran itu urusan pribadi masing-masing orang dengan Nya

Bagaimana jika tidak mampu bayar?
Use your own judgement. Apakah memang benar-benar tidak bisa membayar? Apalagi setiap pembayaran yang dilakukan akan mendapat ganjaran baik langsung di dunia ini dan di after life

Bagaimana jika saya tidak bayar tapi tetap mendaftar?
Kita tidak akan mempermasalahkan. Kita tidak akan menanyakan. Itu urusan pribadi masing-masing orang dengan yang di atas

Bagaimana jika saya benar-benar tidak mampu menyumbang 100 ribu?

Silahkan menyumbang semampunya, kemudian mendaftar dan ikut sesi ini

Bagaimana cara mendaftar setelah menyumbang?
Gunakan link berikut untuk sesi hari Minggu 6 Juli 2014:
https://cisco.webex.com/ciscosales/j.php?ED=274373912&RG=1&UID=2355586607&RT=MiMxNTQ%3D 

Untuk Email tolong di isi dengan benar karena link webex invite akan dikirimkan ke sana. Semua pendaftar akan kita coba approve paling lambat sehari sebelum sesi.

Thursday, June 5, 2014

NGN di IDNOG, NGN di Jawdat

Insha Allah jika tidak ada halangan saya akan menjadi pembicara di acara IDNOG pertama di Jakarta tanggal 24 Juni nanti. Ada banyak pembicara berkualitas yang akan hadir membawakan berbagai topik menarik, dan saya diberi kesempatan untuk membawakan materi tentang Next Generation Networks (NGN). Rencananya saya akan mempresentasikan transformasi design dari legacy network menjadi NGN yang multi-service, resilient dan converged.

Silahkan menghubungi IDNOG langsung sebagai penyelenggara acara ini jika tertarik untuk datang. Terakhir saya lihat di website registrasi sudah ditutup.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Saya juga akan menggunakan kesempatan datang ke Jakarta untuk mengadakan IP NGN workshop tanggal 23-26 Juni. Jika di IDNOG saya akan bicara singkat tentang transformasi design, di NGN workshop peserta akan mendapat kesempatan buat belajar arsitektur dan design secara lebih detil dan melakukan implementasi di lab. Workshop ini berdasarkan prinsip Network, Skill, Experience bertujuan untuk mencetak para Global Consultant baru di dunia jaringan komputer dan teknologi NGN, sekalian untuk mendanai perjalanan saya ke Indonesia.

Ini adalah training unik NGN satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan skill design, skill hands-on dengan teori, dan implementasi best practice:
- 4-hari workshop interaktif di kelas
- memberikan “big picture” yaitu solusi IP NGN secara keseluruhan
- mengajarkan arsitektur dan design IP NGN secara mendalam
- mengajarkan berbagai teknologi IP NGN dari Physical Network Design, IPv6 sampai QoS dan HA
- hands on menggunakan lab Cisco IOS dan IOS XR. Topologi dibuat sesuai dengan contoh implementasi NGN di SP besar
- melatih design skill dan implementasi berdasarkan best practice
- membangun NGN Core, Edge, Internet dan VPN services sebagai team
- memberi project experience dengan individual assessment, group assignment, presentasi dan lain-lain
- cerita pengalaman project IP NGN di berbagai negara untuk perbandingan

Saya akan mengajar langsung workshop ini. Kelas akan diadakan dalam bahasa Indonesia.

Silahkan menghubungi info@jawdat.com informasi lebih detil.

Saturday, May 31, 2014

Menunda Bukan Mengubur Mimpi


Di tulisan yang lalu saya menyebutkan bahwa Jawdat akan menginisiasi upaya untuk membuat router nasional dengan kode project #RouterGaruda. Project ini sudah diperkenalkan pada saat kunjungan ke universitas di Medan dan Balikpapan, walau rencananya akan diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei yang lalu. Tujuan inisiatif ini adalah untuk menghidupkan semangat Research & Development di Indonesia, agar kita mau mulai menjadi produsen tidak hanya sebagai konsumen. Selain itu kita rencananya akan menggunakan kesempatan untuk mencari talenta-talenta muda dari Indonesia yang akan direkrut untuk menjadi anggota team.

Kita melihat untuk membuat produk router sendiri diperlukan ilmu, pengalaman, model bisnis dan sumber daya manusia. Ilmu sudah banyak dikumpulkan karena baik pencetus maupun simpatisan ide ini berasal dari orang-orang Indonesia yang sudah lama berkecimpung di industri jaringan komputer dan telekomunikasi di berbagai belahan dunia. Untuk pengalaman kita sempat belajar tentang supply chain untuk produksi ke beberapa pebisnis dari Indonesia maupun dari luar yang sudah berhasil membuat produk computer networking sendiri. Tentunya ini dengan asumsi router yang akan dihasilkan berupa hardware, karena alternatif lain produk router adalah yang berupa virtualized network function seperti Cisco CSR1000v atau network software yang bisa dipasang di hardware apapun seperti buatan Cumulus Network. Model bisnis tidak menjadi fokus utama karena tujuan hari ini adalah baru sampai ke pembuatan prototype atau yang biasa disebut Minimum Viable Product (MVP). Sehingga fokus pertama kita adalah mencari atau membentuk Sumber Daya Manusia.

Oleh karena itu tadinya kita berniat meluncurkan kompetisi men design router untuk para mahasiswa sebagai cara untuk menjaring talenta muda. Rencana awal adalah dengan meluncurkan kompetisi ini pada tanggal 2 Mei dan pengumuman pemenang pada saat peringatan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus. Pemenang yang bisa berupa individu maupun team akan mendapat hadiah uang tunai dan ditawarkan untuk bekerja di Jawdat, bisa langsung atau nanti setelah lulus kuliah, untuk berusaha membuat ide dan hasil design nya menjadi kenyataan.

Sayangnya karena ada masalah non-teknis ide ini tidak jadi diluncurkan pada tanggal 2 Mei. Saya pribadi masih sempat optimis kita akan tetap mengumumkan kompetisi ini di bulan yang sama. Setelah melalui diskusi dan berbagai pertimbangan beberapa minggu, pada hari ini saya menyatakan ide ini ditunda sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Ideas are cheap. Execution is everything.

Saya tidak akan membuat banyak alasan mengapa Jawdat harus menunda eksekusi ide ini. Saya selaku Chairman dari Jawdat Teknologi Indonesia hanya bisa memohon maaf untuk penundaan ini. Dan mudah-mudahan ketika waktunya tepat, Jawdat akan bisa meluncurkan program ini kembali di masa depan.

Terima kasih buat para pencetus ide maupun simpatisan, dan semua pihak yang sudah bersemangat mengembangkan ide ini.

Tuesday, March 11, 2014

Mengubah Persepsi di Medan, Balikpapan, dan #RouterGaruda


Saya sekarang sedang berada di Dubai International airport, menunggu penerbangan ke Jakarta. Insha Allah jika semua lancar hari Kamis - Jum'at tanggal 13-14 Maret ini saya dan team Jawdat akan mengunjungi USU Medan dan STIKOM Balikpapan untuk membawakan seminar "Mengubah Persepsi Professional Indonesia di Global Market". Selain akan berbagi cerita dan pengalaman bekerja di berbagai negara, saya juga akan memberikan informasi tentang trend terbaru di industri computer networking seperti SDN dan IoE.

Seminar ini diadakan untuk menjawab undangan dari berbagai universitas di daerah. Tidak ada niat untuk menjadikan ini ajang untuk mengumpulkan dana. Bukan juga untuk mencari publikasi. Tidak ada niat untuk menjadi terkenal. Apalagi melakukan kampanye partai politik terselubung :) Semua biaya dari penerbangan sampai akomodasi ditanggung oleh Jawdat sendiri. Kita sudah merasa terhormat untuk diundang, dan tidak meminta apa-apa dari pihak universitas selain mengharap diberi ruangan dan projector. Team Jawdat yg ikut tidak mendapat keuntungan finansial, malah kita semua mengambil cuti pribadi.

Lalu mengapa mau repot-repot mengunjungi berbagai universitas di daerah?

Karena kita di Jawdat punya mimpi. Mimpi untuk melihat lebih banyak orang Indonesia berkompetisi di global market baik di dalam maupun luar negri. Mimpi melihat konsultan Indonesia mengambil alih pekerjaan di negri sendiri yang sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh konsultan asing. Mimpi bisa menghasilkan lebih banyak professional Indonesia yang memiliki pola pikir global.

Dan di Jawdat kita percaya bahwa untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu kita harus mengajak semua orang, baik professional maupun mahasiswa Indonesia, untuk mengubah persepsi.

Persepsi apa yang mau diubah?

Persepsi dunia tentang Indonesia. Persepsi perusahaan global yang tidak memandang Indonesia sebagai sumber resource para professional kompeten. Persepsi perusahaan Indonesia yang masih menganggap skill professional kita masih kalah dari skill professional bangsa lain sehingga memilih untuk memperkerjakan professional asing.

Dan satu persepsi lain yang ingin kita ubah: persepsi bahwa Indonesia adalah negri konsumen.

FaceBook memasukkan Indonesia sebagai top 10 country dengan jumlah user yang melebihi 70 juta orang. Blackberry meluncurkan handset terbaru Z3 dengan kode 'Jakarta' yg akan diperkenalkan pertama kali buat orang Indonesia. Trending topic membahas para selebriti Indonesia bisa membuat server Twitter kewalahan. Persepsi apa yang terlihat di sana? Bahwa Indonesia adalah negri konsumen. Jumlah penduduk yang banyak membuat kita selalu menjadi target pemasaran dari produsen-produsen barang maupun service dari luar negri.

Di bidang computer networking pun kita hanya bisa menjadi konsumen. Konsumen dari produk networking. Konsumen dari router dan switch buatan luar negri. Konsumen dari program sertifikasi. Dan lain-lain.

Untuk mengubah persepsi itu, Jawdat memberanikan diri menginisiasi upaya untuk membuat router nasional dengan kode project #RouterGaruda. Project ini akan mulai diperkenalkan pada saat kunjungan ke Medan dan Balikpapan, walau secara resmi akan kita luncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Kita memang akan melibatkan para mahasiswa dan pihak akademisi untuk bisa mewujudkan ide router nasional ini.

Di Jawdat latar belakang kita memang berasal dari berbagai perusahaan produsen produk computer networking maupun perusahaan telekomunikasi global. Tapi kita terus terang tidak punya pengalaman mendalam dalam hal memproduksi barang. Tapi kita melihat itu justru sebagai peluang. Peluang untuk mencoba melakukan hal yang belum pernah dilakukan. Peluang untuk menghidupkan semangat Research & Development di Indonesia. Peluang untuk mengubah persepsi.

Silahkan tunggu informasi berikutnya dari project #RouterGaruda.

Himawan Nugroho
Co-founder and Chairman
Jawdat Teknologi Indonesia
"Transforming Generations"
www.jawdat.com

Tuesday, January 28, 2014

CCIETalk 2 Feb: CCIE R&S Version 5


Saya masih berada di Milan dalam rangka menjadi pembicara di Cisco Live, dan berdiskusi dengan banyak customer di sesi Design Clinics dan Meet the Engineer. Sebagai satu-satunya orang Indonesia yang menjadi pembicara di Cisco Live US, Australia dan Europe selama 3 tahun terakhir, saya ingin mengubah persepsi dunia tentang skill dan kemampuan kita, bahwa professional Indonesia punya kompetensi yang tidak kalah bahkan untuk berkompetisi di global market. Mari kita semua mengubah persepsi.

Dan sebagai oleh-oleh, hari Minggu ini saya akan mengadakan sesi webex gratis tentang penjelasan CCIE R&S Version 5 khusus hanya untuk orang Indonesia. Menggunakan materi yang saya presentasikan di Cisco Live, dan juga berdasarkan pengalaman saya membantu pembuatan materi ujian, sesi ini saya adakan untuk memberi informasi terlebih dahulu ke orang-orang Indonesia yang tertarik ingin menjadi CCIE.



Dalam CCIETalk Minggu 2 Feb 2014 saya akan membawakan topik “CCIE R&S Version 5” untuk membahas agenda berikut:
- Overall CCIE Program
- New CCIE R&Sv5 Curriculum
- New CCIE R&Sv5 Exam Format
- Sample Questions
- Preparation Materials
- Questions & Answers

CCIETalk adalah sesi presentasi persembahan CCIE Club Indonesia menghadirkan CCIE sebagai pembicara dgn topik pembahasan hal-hal yg berkaitan dgn teknologi computer networking, cerita project, sertifikasi, sharing pengalaman dan yg lainnya. Menggunakan aplikasi virtual meeting Webex, sesi ini terbuka buat siapa saja yg tertarik dgn topik pembahasan.

Perhatian:
Untuk meningkatkan kualitas, sesi CCIETalk ini dibatasi hanya untuk maksimum 99 peserta. Mohon jangan mendaftar jika anda tidak yakin bisa mengikuti sesi. Dan anda tetap harus mendaftar walau sudah pernah ikut sesi Webex sebelumnya

Tanggal: Minggu, 2 Feb 2014
Waktu: Jam 1 siang waktu Jakarta (GMT+7)
Topik: CCIE R&S Version 5
Target peserta: professional Indonesia yang tertarik untuk menjadi CCIE
Perhatian: sesi terbatas hanya untuk maksimum 99 peserta

Link untuk registrasi di WebEx
https://cisco.webex.com/ciscosales/j.php?ED=252799152&RG=1&UID=2230948192&RT=MiMxNTQ%3D

Berikut FAQ tentang sesi WebEx ini.

Bagaimana cara mendaftar?
Klik link yg disediakan dan isi data-data dgn benar.
(Note: Please don’t register if you are NOT Indonesian. The session will be conducted in my native language. Thanks)

Bagaimana cara mendapat approval?
Isi data-data yg diminta dgn benar. Perhatian: sangat penting untuk mengisi email yg benar ketika mendaftar!

Apakah harus mengirim email ke Himawan dgn isi “saya sudah daftar”?
Tidak perlu. Kalau datanya keliatan benar (contoh: nama asli, pekerjaan, email, kota dll) pasti akan di approve.

Setelah mendaftar lalu apa?
WebEx invite akan dikirim melalui email. Di invite ini ada link buat join sesi Minggu nanti berikut data lain seperti password dan nomer telpon WebEx yg bisa dihubungi jika tidak menggunakan fasilitas callback yg disediakan (silahkan liat jawaban tentang cara mendengar audio).

Apakah ada software yg harus di install untuk bisa join WebEx?
Hari minggu nanti ketika link di WebEx invite di klik, dan ini adalah pertama kali ikut WebEx, ada plugin/client yg harus diinstall tapi biasanya ini otomatis tinggal mengikuti prosesnya saja.

Fitur apa yg ada di sesi WebEx nanti?
Di WebEx peserta bisa melihat slide presentasi, mendengar audio, melihat video dari pembicara dan peserta lain kalo mereka sharing video juga, dan bisa chat ke presenter secara private atau ke semua peserta.

Berapa minimum bandwidth yg diperlukan untuk memakai client?
Karena ada slide dan video berukuran kecil di dokumentasi ditulis antara 90 - 130 kbps jika ingin terlibat mengirimkan video juga. Tapi saya pernah dengar ada yang join sesi WebEx yg terdahulu dgn Internet dial-up dan masih bisa melihat slide walau ada delay. Audio menggunakan telpon jadi tidak berhubungan dengan bandwidth.

Bagaimana supaya bisa mendengar audio?
Nanti begitu join ada pop-up window untuk mengisi nomer telpon untuk di callback oleh sistem. Bisa juga dgn cara klik “join conference” dari menu dan akan muncul pop-up window yg sama. Isi kode negara (misal 62 buat Indonesia) dan nomer telpon biasanya tidak perlu angka 0 di depan jadi buat Jakarta misalnya ‘215551234′ atau buat HP ‘8115551234′. Cara lain adalah dgn menelpon nomer WebEx yg disediakan di WebEx invite (silahkan liat jawaban berikutnya) atau menggunakan PC audio melalui Voice over IP.

Apakah bisa tidak memakai WebEx client, hanya mengikuti audio saja?
Bisa. Untuk memakai fasilitas callback seperti disebutkan di poin sebelumnya, harus join dulu dengan client dan memasukkan nomer telpon yg ingin di callback. Tapi jika hanya ingin join melalui audio, misal karena tidak ada Internet untuk menggunakan client, maka silahkan telpon nomer WebEx yg disediakan di WebEx invite dan ketika ditanyakan masukan nomer WebEx meeting yg bisa ditemukan di invite juga.

Jika saya memasukkan nomer HP/GSM dan di callback oleh WebEx, apakah akan terkena roaming?
Masalah roaming itu berkaitan dgn servis dari provider mobile/GSM yg digunakan ketika anda berada di luar area tempat anda terdaftar di servis. Silahkan cek dgn provider GSM tersebut.

Bagaimana cara bertanya di sesi WebEx nanti?
Semua peserta akan di mute ketika join, jika ada pertanyaan silahkan gunakan fasilitas chat dan kirimkan pertanyaan ke semua orang tidak perlu private. Nanti diusahakan untuk langsung dibahas.

Mengapa sesi seperti ini selalu diadakan di hari Minggu?
Karena kita tidak mau sesi ini mengganggu kegiatan di hari kerja.

Apakah sesi ini akan direkam?
Ya, dan rekaman tersedia buat peserta CCIE93.

Thursday, January 23, 2014

Mengubah Persepsi


Alhamdulillah saya baru saja selesai memberikan workshop design terakhir untuk perusahaan telekomunikasi incumbent di KSA, sebagai bagian dari project network architecture assessment dan re-design. Ini adalah project design besar dengan tingkat kompleksitas tinggi, bukan hanya karena teknologi beragam mulai dari IGP, MPLS TE, FRR, L3VPN, L2VPN, IPTV, Broadband Internet, IPv6, Mobile IP RAN sampai Services Resiliency. Tapi juga target waktu yang sangat ketat, ekspektasi yang tinggi dari customer, harus melakukan workshop design setiap minggu di Riyadh, kurangnya informasi, dan tekanan dari semua pihak.

Project ini dimulai dengan eskalasi sampai ke level top management karena tidak ada consultant yang mampu mengerjakan, atau yang mau, atau kombinasi keduanya. Project besar dan kompleks, dengan berbagai hal tidak ideal seperti disebutkan di atas, memang bukan kerjaan favorit banyak orang. Saya juga tentunya lebih menyukai untuk tidak mengerjakan project seperti itu, terutama karena banyaknya masalah non-teknis yang harus diatasi. Hanya saya sudah sering dan terbiasa mengerjakan project sulit di Cisco, bahkan sudah memiliki reputasi sebagai 'network janitor'.

Project besar dan kompleks itu seperti memakan gajah. Bagaimana cara memakan gajah? Dipotong kecil-kecil kemudian dikunyah satu-satu. Yang saya sering temui di lapangan:

- Dikasih tahu cuma makan tikus, gak taunya makan gajah
- Gajahnya tidak ada, harus dikejar-kejar dulu
- Gajahnya lagi marah-marah langsung mengejar kita
- Disangka mau makan gajah, ternyata makan dinosaurus!

Sekedar menggambarkan kalau di dunia nyata walau perusahaan global sebesar apa juga masih bisa menghadapi masalah di lapangan: sales menjual project dengan scope pekerjaan yang kecil yang tidak sesuai dengan scope ekpektasi customer, atau memulai project tanpa scope pekerjaan sehingga harus membuat dari awal, atau memulai project ketika customernya sudah marah-marah bisa jadi karena janji-janji dari sales yang ternyata tidak bisa ditepati, atau ketika bertemu customer di awal project baru menyadari kalo scope pekerjaan yang harus dilakukan jauh lebih besar dan sangat berbeda dari scope awal.

Sebenarnya buat consultant seperti saya selalu ada pilihan untuk tidak mengambil project. Selalu ada pilihan untuk meninggalkan customer begitu ada hal yang tidak sesuai di scope project. Ketika misalnya di Malaysia consultant dari Australia yang seharusnya memimpin workshop tidak muncul, saya punya pilihan untuk pergi dari ruangan tapi malah memilih mengambil alih workshop walau tanpa persiapan. Ketika customer di Vietnam mengirim fax berisi pernyataan bahwa mereka akan menuntut Cisco jika migrasi Data Center mereka gagal, saya punya pilihan untuk tidak terlibat tapi malah memilih untuk langsung terbang ke sana untuk memimpin team project. Ketika saya pertama kali bertemu customer di KSA dan menyadari bahwa scope pekerjaan yang harus dilakukan tidak mungkin bisa dicapai karena kurangnya informasi dan waktu yang tidak masuk akal, sampai direktur saya pun waktu itu memberikan pilihan untuk lari keluar dari project dan terbang pulang tapi malah memilih untuk tetap tinggal dan mulai bekerja.

Kenapa saya memilih untuk tidak lari? Karena saya ingin mengubah persepsi.

Di Jawdat pun kita melakukan hal yang kurang lebih sama. Ada banyak peluang bisnis yang bisa dilakukan, kita memilih untuk melakukan transformasi generasi muda Indonesia untuk menjadi globally competitive professionals. Ada pilihan untuk menjual kelas training program sertifikasi seperti halnya lembaga-lembaga training lain, kita memilih untuk melakukan inovasi dengan membuat banyak training model baru yang mengedepankan unsur koneksi, skill yang sebenarnya, dan pengalaman. Ada banyak peluang bisnis di dalam negri, kita memilih untuk mengirimkan peserta program training Jawdat untuk terlibat di project dari Singapore sampai Nigeria, dan terus-menerus mencoba mencari berbagai project baru di Middle East.

Kenapa kita memilih untuk melakukan itu semua? Karena kita ingin mengubah persepsi.

Persepsi apa yang mau diubah?

Persepsi dunia tentang Indonesia. Persepsi perusahaan global yang tidak memandang Indonesia sebagai sumber resource para professional kompeten. Persepsi perusahaan Indonesia yang masih menganggap skill professional kita masih kalah dari skill professional bangsa lain sehingga memilih untuk memperkerjakan professional asing.

Mengapa penting untuk mengubah persepsi?

Sebagai contoh, perusahaan global seperti Cisco memiliki sumber resource professional atau talent pool di Cina, India dan Polandia untuk mengkonsolidasi cost human resource. Jika ada project yang membutuhkan banyak resource, maka project manager atau technical leader bisa menggunakan professional dari talent pool tersebut. Saya sendiri sering memimpin project di berbagai negara di EMEA dan menerbangkan resource dari India untuk menjadi member team selama project.

Mengapa tiga negara itu terpilih sebagai talent pool?
Kalau di Cina saya maklum karena banyak customer di Cina dan sekitarnya yang membutuhkan professional yang bisa berbahasa mereka. Kalau di Polandia saya maklum karena mereka tidak membutuhkan visa untuk terbang dan bekerja di berbagai negara-negara Eropa yang tergabung dalam Schengen. Kenapa India? Karena ada persepsi bahwa di India tersedia banyak resource yang memiliki skill dan kemampuan komunikasi yang baik dengan bayaran yang relatif murah.

Apakah benar resource professional dari India lebih baik dari professional Indonesia?
Dari pengalaman saya memimpin mereka dalam project, sebenarnya kemampuan professional kita tidak kalah bahkan bisa lebih baik. Untuk kemampuan berkomunikasi pun kita tidak kalah walau bahasa Inggris bukan bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Buktinya ada banyak rekan-rekan professional Indonesia yang bekerja di berbagai perusahaan global di luar negri dan mengisi posisi-posisi strategis.

Apakah benar resource professional dari India lebih murah dari professional Indonesia?
Tentu tidak. Apalagi untuk pekerjaan di dalam negri, professional kita tentunya lebih murah karena tidak mendapat paket expat seperti professional dari India yang datang ke Indonesia.

Sayangnya, ada persepsi bahwa di India tersedia banyak resource yang memiliki skill dan kemampuan komunikasi yang baik dengan bayaran yang relatif murah.
Sayangnya, ada persepsi bahwa Indonesia adalah bangsa konsumen dan pangsa pasar besar buat barang konsumtif, tapi bukan penyedia resource professional kompeten.
Sayangnya, bahkan masih banyak perusahaan di Indonesia yang memperkerjakan professional dari India untuk pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan oleh professional dalam negri.
Sayangnya, perception is new reality.

Persepsi bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dan bisa menghasilkan keputusan yang tidak tepat misalnya untuk perusahaan di Indonesia yang masih lebih memilih untuk memperkerjakan professional asing.

Kalau memang kenyataannya professional Indonesia kompeten, tapi tetap tidak mendapat kesempatan karena persepsi yang salah, maka persepsinya yang harus diubah terlebih dahulu.

Tidak semua orang harus ikut kelas training atau harus setuju dengan ide-ide kita di Jawdat. Tapi setiap dari kita bisa ikut serta mengubah persepsi dunia tentang skill dan
kemampuan professional Indonesia.

Mari kita semua mengubah persepsi.

Himawan Nugroho
- ditulis di iphone notes dalam penerbangan antara Riyadh ke Dubai

Wednesday, January 22, 2014

Belajar CCIE dalam 93 hari di tahun 2014

Komunitas belajar CCIE dalam 93 hari aka CCIE93 didirikan tahun 2012 sebagai terobosan baru dalam belajar dan menjadi CCIE. Menggunakan konsep mentoring dan belajar dengan kecepatan masing-masing anytime, anywhere dengan online learning platform berdasarkan materi berkualitas resmi dari INE, tujuan kita adalah membentuk komunitas, belajar skill bersama dan saling sharing experience dalam belajar. CCIE93 adalah inovasi ekslusif buat orang Indonesia yang sudah populer namanya di dunia karena dipresentasikan setiap kali Cisco Live di CCIE R&S Techtorial (sudah pernah dipresentasikan di San Diego dan Orlando, dan akan dipresentasikan di Milan akhir bulan ini). INE sendiri bahkan pernah kebanjiran email dari orang-orang non-Indonesia yang ingin ikut CCIE93, karena melihat di website kita bilang kita kerja sama dengan INE, sehingga akhirnya oleh Brian Dennis saya disuruh menghilangkan nama INE ketika mengiklankan program ini.



Apakah ini berarti kita mendukung "fast track", berlomba-lomba untuk menjadi CCIE secepat mungkin dalam 93 hari?
Tidak. CCIE dalam 93 hari bisa dicapai jika mau mengikuti instruksi materi dan belajar beberapa jam setiap hari. Bagaimana cara memakan gajah yang besar? Kita potong-potong jadi kecil-kecil kemudian kita kunyah satu-satu. Demikian juga dengan CCIE. Materinya yang banyak kita bagi-bagi menjadi 93 materi. Setiap materi bisa dikerjakan dalam 1 hari kalo kita mau meluangkan waktu. Mulai dari materi introduction, materi teknis spesifik, sampai materi yang saling berhubungan dengan materi lain. Mulai dari nonton video, menjawab pertanyaan quiz sampai mengerjakan latihan lab. Materi INE berbahasa Inggris kita tambah dengan sesi webex setiap minggu untuk membantu pengertian atau sekedar diskusi. Setiap orang bisa belajar dengan kecepatan belajarnya sendiri. Setiap orang bisa mengakses materi kapan saja dan dimana saja.
Tapi tetap butuh kerja keras buat menyelesaikan materi perhari. Butuh latihan dan mengerjakan tugas dari mentor. Butuh mengikuti sesi webex dan menonton video secara intensif. Tidak ada jalan singkat.
Kenapa tidak ikut bootcamp saja? CCIE93 adalah alternatif. Tidak semua orang bisa belajar dengan kecepatan yang sama dengan peserta lain di kelas intensif selama beberapa hari. Tidak semua orang bisa ikut kelas 5 atau 7 atau 10 hari berturut-turut. Bisa jadi karena tidak bisa cuti. Bisa jadi karena tidak berada di lokasi bootcamp. Ada banyak peserta CCIE93 yang merupakan orang Indonesia yang berada di luar negri.
CCIE93 juga menawarkan bootcamp weekend dan bootcamp 7 hari buat mereka yang ingin tetap belajar model intensif seperti itu di Jakarta. Dan kita sedang mengusahakan untuk mengadakan ini di tempat lain.

Kenapa harus beli materi INE? Kenapa tidak pakai materi yang "bajakan" saja? Pertama, karena kita di CCIE93 percaya materi INE masih yang terbaik. Kedua, karena kita ingin membiasakan diri untuk membeli materi resmi, menghargai hasil karya orang, walau dengan harga yang lebih murah. Saya melakukan negosiasi langsung dengan Brian Dennis ketika bertemu dua kali di Cisco Live untuk mendapat harga diskon khusus buat orang Indonesia. Kita mau mengubah persepsi dunia tentang orang Indonesia yang terkenal suka memakai produk bajakan. Saya mau meyakinkan INE buat datang ke Jakarta. Saya mau INE memberikan beasiswa CCIE khusus buat orang Indonesia. Tapi semuanya harus 'give and take'. Kita tidak bisa terus meminta tanpa berkontribusi.
Materi INE resmi walau sudah didiskon, dan Brian sendiri bilang diskon buat orang Indonesia sudah lebih murah bahkan dibandingkan dengan diskon INE ke pegawai Cisco, tapi memang masih terasa mahal buat orang Indonesia. Apalagi harus dibayar dengan US dollar. Oleh karena itu kita sekarang sedang membangun materi sendiri.
Alhamdulillah, di awal tahun 2014 ini Indra Prasetyo salah seorang CCIE Indonesia yang juga memiliki sertifikasi instruktur Cisco resmi CCSI, memutuskan untuk bergabung full time dengan Jawdat untuk memimpin divisi Global Training kita. Salah satu tugas Indra adalah mengembangkan program CCIE93 untuk menjadi lebih baik.
Di tahun 2014 ini belajar dalam waktu 93 hari akan lebih intensif dan menarik dengan terobosan-terobosan berikut:

- komunitas mentoring yang solid menggunakan tool webex, milis, FB group sampai whatsapp
- Indra dan group CCIE akan memastikan semua diskusi, hari lab peserta dan pertanyaan terjawab dalam waktu kurang dari 24 jam
- sesi webex kita adakan sampai 3 kali dalam seminggu. 2 sesi untuk membahas materi 93 hari, 1 sesi untuk diskusi bebas dan membantu jika ada peserta yang tersendat dalam belajar materi atau latihan
- materi yang kita update dengan kurikulum CCIE R&S V5
- akses ke real hardware CCIE lab di kantor Jawdat di Jakarta
- kelas Mini Bootcamp selama weekend dan kelas Bootcamp 7 hari di Jakarta. Kita sedang mengusahakan kelas bootcamp di tempat lain bahkan di luar negri sesuai permintaan peserta
Dan untuk menekan harga kita sedang membuat materi video maupun workbook sendiri. Tujuan kita nanti akan ada paket yang menggunakan materi Jawdat sendiri tanpa INE, sehingga harga bisa lebih murah.
Alternatif paket kita ada tiga:
- CCIE93 dengan INE download, nama peserta akan terdaftar di website INE
- CCIE93 dengan INE streaming tanpa download
- CCIE93 dengan materi Jawdat
CCIE93 bootcamp 7 hari berikutnya akan kita adakan bulan Februari.

Pendaftaran CCIE93 kita adakan setiap hari dan program dimulai setiap tanggal 1. Setiap peserta mendapat kesempatan selama 1 tahun untuk menyelesaikan materi 93 hari. Jika dalam masa itu ada peserta yang ikut ujian CCIE lab dan gagal, maka kita akan memberikan perpanjangan waktu secara gratis.
Di Jawdat, kita mau melihat lebih banyak CCIE, tapi kita percaya tidak harus melakukan "whatever it takes". Kita masih percaya dalam membangun network/koneksi, mengajarkan skill yang sebeneranya, dan berbagi pengalaman. Kita masih percaya CCIE bisa dicapai dengan strategi dalam belajar, kerja keras untuk latihan dan belajar bersama setiap hari.

Mudah-mudahan bermanfaat.
Rgds,
Himawan Nugroho

Thursday, January 9, 2014

Jawdat: Looking Back at 2013

"I have a dream" (Martin Luther King)


Semuanya dimulai dari mimpi. Mimpi untuk melihat lebih banyak orang Indonesia berkompetisi di global market baik di dalam maupun luar negri. Mimpi melihat konsultan Indonesia mengambil alih pekerjaan di negri sendiri yang sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh konsultan asing. Mimpi bisa menghasilkan lebih banyak professional Indonesia yang memiliki pola pikir global.

Tiga professional yang masih bekerja di berbagai perusahaan global memutuskan untuk membuat wadah yang bisa digunakan dalam mengejar mimpi-mimpi itu. Kita mau menjadi jembatan untuk para mahasiswa dan professional Indonesia dalam menjadi globally competitive professionals. Kita berfokus di kualitas, bukan kuantitas. Hingga 'Jawdat' yang berarti quality dalam bahasa arab, resmi berdiri bulan Oktober 2012.

Jawdat memulai dari menyediakan kelas training berkualitas dan merupakan inovasi yang membedakan dengan lembaga training lain. Kita memakai konsep training yang harus selalu memberikan "Network, Skill, Experience" atau "koneksi, skill, pengalaman". Materi pelatihan kita selalu relevan dengan kondisi industri. Kita membangun komunitas dengan program CCIE93. Kita menyempurnakan sertifikasi CCNA di program Network Engineer+. Kita membuat beberapa training custom untuk materi advance seperti training MPLS VPN, QoS, Internet BGP, IPv6 sampai ke kelas unik menggabungkan skill teknis, simulasi design dan hands on lab dengan training Global Consultant NGN.

Kita mengadakan acara 100NGN di pertengahan tahun 2013, yaitu acara 3 hari di Jakarta untuk 100 professional dan 100 mahasiswa. Ada 14 pembicara dari dalam maupun luar negri dengan topik bervariasi dari NGN Solutions, Router Architecture, Network Design, Next Generation Data Center, Mobile QoS, E-Commerce Perimeter Security, MPLS VPN, LTE Implementation sampai ke Internet of Everything dan Software Defined Network. Dan juga ada sesi tentang soft skill, edukasi dan pola pikir untuk bisa berkompetisi global. 100NGN adalah project moonshot pertama Jawdat untuk meningkatkan kompetensi para profesional dan mahasiswa Indonesia.


Kita juga menyempatkan diri mengunjungi universitas-universitas di berbagai kota Indonesia tahun 2013 lalu, seperti SMK Telkom, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Malang, IT Telkom dan Maranatha Bandung. Sebelumnya di tahun 2012 kita sudah mengunjungi ITB, Itenas, UI dan Bina Nusantara. Kita mengadakan kompetisi Raspberry Pi untuk siswa SMK dan membuka diri sebagai tempat magang para mahasiswa. Tujuannya untuk sharing pengalaman, membuka wawasan, sampai update tentang hal terbaru di dunia industri computer networking.

Di paruh kedua tahun 2013 kita mulai menempatkan peserta-peserta training kita di berbagai project networking baik di dalam maupun luar negri. Salah seorang peserta ikut mengerjakan project Cisco Advanced Services di Nigeria, Afrika, untuk produk Cisco router high end seperti CRS dan 7600. Team yang berisi lulusan training kita melakukan network audit untuk satu operator nasional Indonesia. Salah seorang peserta terbaik di satu kelas pelatihan sebelumnya bahkan kita rekrut untuk menjadi Next Generation Networker di Jawdat dan mengerjakan project-project maupun melakukan inovasi program-program dan kelas training baru.

Untuk menjadi professional global, memang dibutuhkan skill lain selain dari materi yang dipelajari di kelas. Harus memiliki koneksi, skill yang sebenarnya, dan pengalaman di lapangan. Sehingga cara terbaik untuk mendidik para global consultant baru adalah dengan menempatkan orang-orang yg memiliki kemauan dan kemampuan, di project global. Agar mereka bisa belajar membangun koneksi, skill dan pengalaman dengan mengerjakan project global yang sebenarnya.


Dan bulan ini saya senang sekali ketika menyampaikan bahwa ada 2 senior consultant bersertifikasi CCIE yang akan join Jawdat sebagai pegawai tetap. Dengan tambahan resource luar biasa ini, maka focus Jawdat menjadi tiga di bawah ini, yang akan kita eksekusi dengan sungguh-sungguh sejak awal 2014:

1. Advanced Training


"Our main goal is not to make you certified. But to give the real knowledge. The real skills. Then to be certified or not it’s your decision not ours"
(Jawdat Advanced Training mission)

Kita memang tidak mencoba meluluskan sebanyak-banyaknya orang untuk menjadi CCIE atau sertifikasi yang lain. Kita tidak ingin menghasilkan orang-orang yang expert untuk lulus ujian sertifikasi, tapi kita mau mencetak network expert yang sebenarnya. Kita mau menghasilkan global consultant-global consultant baru. Kita mau membuat lebih banyak Network Engineer masa depan. Kita mau melahirkan Next Generation Networkers.

Program kita di Jawdat akan meneruskan dan memperbaiki program yang sudah ada seperti berikut:
- CCIE93, program online mentoring berbasiskan komunitas dan juga bootcamp 7 hari untuk track R&S
- Network Engineer+, berdasarkan program CCNA dilengkapi dengan kemampuan yang relevan dengan industri
- Global Consultant NGN, training unik menggabungkan skill teknis, simulasi design dan hands on lab
- CCIE bootcamp 7 hari untuk track SP
- Custom training, berupa kelas 2-hari untuk materi spesifik MPLS VPN, QoS, Internet BGP, IPv6, dan HA

Dan di 2014 kita akan meluncurkan program seperti Network Specialist+, berdasarkan program CCNP/CCDP ditambah kemampuan untuk bisa terlibat dalam mengerjakan project nasional maupun global. Kita akan meluncurkan program IP for Mobile Operator. Kita akan mengembangkan cakupan teknologi ke arah Data Center, Mobile network, open source server OS, sampai ke network programmability dan SDN.

Kita juga sudah mulai membuka kelas Internasional seperti kelas Design Expert Weekend (DEW) yg baru dilangsungkan di Riyadh minggu lalu. DEW adalah kelas weekend untuk memberikan skill design yang sebenarnya, yang juga bisa digunakan untuk membantu persiapan ujian CCDE. Setiap DEW memiliki fokus teknologi tersendiri:

- DEW#1: Routing Design, mencakup IGP IPv4 and IPv6, BGP, Routing scalability, Inter-AS, HA and FC, and Multicast design
- DEW#2: Tunneling Design, mencakup MPLS-based L3VPN/L2VPN, tunnel protection/MPLS TE, other tunnelling include IPv6 transition
- DEW#3: SP Design, mencakup Physical, L2, IGP/BGP/MPLS/PIM as transport, MPLS-based services, Internet, IPTV, HA, QoS, security, management

DEW ke dua akan diadakan di Dubai bulan ini, dan DEW ke tiga akan diadakan di Asia (antara Singapore, Kuala Lumpur, Jakarta atau Bali) di minggu ketiga Februari.



2. Expert Consulting

Divisi Expert Consulting kita akan meneruskan berbagai service di bawah ini, dengan memberikan kesempatan buat para peserta pelatihan untuk ikut serta dan dipandu oleh Solution Architect maupun Technical Leader dari Jawdat yang merupakan CCIE certified yang sudah berpengalaman mengerjakan hal berikut:

- complete project life cycle dari customer requirement sampai implementasi dan opimisasi
- network design dan architecture review
- high level design maupun low level design
- implementation support baik untuk project nasional maupun global
- infrastructure assessment dari physical sampai best practice configuration

Resources kita mulai awal 2014 memang sudah sangat komplit dari yang bersertifikasi CCIE dan CCDE maupun certified instructor, para global consultant, solution architect, technical leader, project manager sampai senior network engineer.

3. Strategic Resourcing

Bertujuan untuk mempromosikan kompetensi dari consultant-consultant Indonesia, Jawdat akan meneruskan rencana untuk menawarkan resource hasil pelatihan kelas yang kita customize untuk menjawab kebutuhan perusahaan, ke industri baik di dalam maupun luar negri. Saat ini secara paralel kita mencari perusahaan global maupun nasional yang memiliki kebutuhan akan resource. Keunggulan Strategic Resourcing dari Jawdat: kandidat yang kita tawarkan sudah dilatih dan dibekali berbagai hal yang mendukung kebutuhan dari dunia industri dari skill teknis, soft skill, kemampuan komunikasi dan lain-lain, dan tetap selalu dibimbing oleh para consultant yang sudah berpengalaman.

Jawdat sudah berpartner dan berafiliasi dengan berbagai perusahaan global dalam hal traning, consulting dan resourcing.

Kita juga akan meneruskan kegiatan berkeliling ke berbagai sekolah dan universitas di Indonesia. Memang sebagian hasil keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan GEM Foundation. Organisasi not-for-profit ini didirikan terlebih dahulu untuk mencapai mimpi yang sama, hanya dirasa kurang fleksibel ketika harus mengumpulkan dana untuk biaya operasional dan lain-lain. Sehingga Jawdat merupakan revenue engine untuk membiayai kegiatan dari GEMFo.

Jawdat didirikan 15 bulan yang lalu, dan saya beruntung bisa menyaksikan dalam waktu 15 bulan organisasi 3 orang ini bisa melakukan banyak hal di atas. Organisasi 3 orang dalam 15 bulan sekarang sudah berkembang menjadi 15 orang. Dan kita semua memiliki komitmen untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita di tahun 2014 dan seterusnya.

Regards,
Himawan Nugroho
Co-founder and Chairman
Jawdat Teknologi Indonesia
"Transforming Generations"
www.jawdat.com