Friday, January 26, 2018

Jawdat Mencari Pemimpin Untuk Crossing the Chasm

Dari awal didirikan Jawdat sudah memiliki misi untuk berkompetisi di pasar global dan mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan asing besar di bidang Teknologi Informasi. Dimulai dengan menyediakan jasa konsultasi dan pelatihan sampai menjadi penyedia solusi dan membuat produk software sendiri memanfaatkan talenta-talenta muda Indonesia. Membuat produk sendiri adalah cara memperkecil gap skill digital yang dimiliki oleh bangsa kita dengan bangsa lain, sampai pada akhirnya kita mampu menyamai bahkan melampaui mereka.


Jawdat memiliki fokus market operator telekomunikasi, dan produk kita berada dicakupan Network Orchestration and Management. Unique value proposition yang ditawarkan Jawdat adalah platform agnostic yang mendukung environment operator yang multi-vendor, dengan menggunakan teknologi Software Defined Networking (SDN), otomasi, dan advanced monitoring and telemetry, sambil mulai masuk ke area Internet of Things (IoT) dan memperkenalkan fitur Machine Learning untuk melakukan predictive analysis.

Produk Dbots yang digunakan oleh TelkomTelstra selain membantu menurunkan biaya operasional sampai lebih dari 80%, juga banyak mendapat penghargaan seperti World Communication Award 2017, ACA Innovation Award 2017, dan Stevie Winner Award 2017. David Gee, COO dari TelkomTelstra menuliskan penjelasan tentang Dbots di website Telstra. Ini hanya salah satu bukti bahwa Jawdat, dan anak-anak muda Indonesia, mampu membuat produk berkualitas untuk berkompetisi dengan produk buatan perusahaan asing.

Dan sekarang Jawdat sedang mencari pemimpin baru agar produk kita bisa berhasil "Crossing the Chasm".


Crossing the Chasm adalah konsep yang dijelaskan oleh Geoffrey A. Moore di bukunya tentang "chasm" atau jurang antara kelompok customer yang berbeda, yaitu customer di early market seperti early adopter, dan customer yang masuk kelompok mayoritas di mainstream market seperti early majority. Keberhasilan memasarkan produk pada kelompok early market belum tentu dapat berhasil di mainstream. Banyak perusahaan IT baru yang mengembangkan produk yang bagus, kemudian laku sesaat tetapi kemudian perusahaannya tidak bisa tumbuh karena mereka tidak dapat menyeberangi chasm untuk memasuki pasar mainstream atau pasar yang sebenarnya.

Seluruh team Jawdat berterima kasih kepada Tedhi Achdiana yang sudah mengembangkan perusahaan dari awal didirikan, dari 3 orang sampai menjadi lebih dari 30 orang hari ini. Tedhi memutuskan untuk fokus ke perusahaan baru yang dia dirikan beberapa waktu lalu.

Jawdat mencari pemimpin untuk Crossing the Chasm. Silahkan menghubungi saya jika tertarik untuk mendiskusikan tentang hal ini.

No comments:

Post a Comment