Tuesday, March 11, 2014

Mengubah Persepsi di Medan, Balikpapan, dan #RouterGaruda


Saya sekarang sedang berada di Dubai International airport, menunggu penerbangan ke Jakarta. Insha Allah jika semua lancar hari Kamis - Jum'at tanggal 13-14 Maret ini saya dan team Jawdat akan mengunjungi USU Medan dan STIKOM Balikpapan untuk membawakan seminar "Mengubah Persepsi Professional Indonesia di Global Market". Selain akan berbagi cerita dan pengalaman bekerja di berbagai negara, saya juga akan memberikan informasi tentang trend terbaru di industri computer networking seperti SDN dan IoE.

Seminar ini diadakan untuk menjawab undangan dari berbagai universitas di daerah. Tidak ada niat untuk menjadikan ini ajang untuk mengumpulkan dana. Bukan juga untuk mencari publikasi. Tidak ada niat untuk menjadi terkenal. Apalagi melakukan kampanye partai politik terselubung :) Semua biaya dari penerbangan sampai akomodasi ditanggung oleh Jawdat sendiri. Kita sudah merasa terhormat untuk diundang, dan tidak meminta apa-apa dari pihak universitas selain mengharap diberi ruangan dan projector. Team Jawdat yg ikut tidak mendapat keuntungan finansial, malah kita semua mengambil cuti pribadi.

Lalu mengapa mau repot-repot mengunjungi berbagai universitas di daerah?

Karena kita di Jawdat punya mimpi. Mimpi untuk melihat lebih banyak orang Indonesia berkompetisi di global market baik di dalam maupun luar negri. Mimpi melihat konsultan Indonesia mengambil alih pekerjaan di negri sendiri yang sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh konsultan asing. Mimpi bisa menghasilkan lebih banyak professional Indonesia yang memiliki pola pikir global.

Dan di Jawdat kita percaya bahwa untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu kita harus mengajak semua orang, baik professional maupun mahasiswa Indonesia, untuk mengubah persepsi.

Persepsi apa yang mau diubah?

Persepsi dunia tentang Indonesia. Persepsi perusahaan global yang tidak memandang Indonesia sebagai sumber resource para professional kompeten. Persepsi perusahaan Indonesia yang masih menganggap skill professional kita masih kalah dari skill professional bangsa lain sehingga memilih untuk memperkerjakan professional asing.

Dan satu persepsi lain yang ingin kita ubah: persepsi bahwa Indonesia adalah negri konsumen.

FaceBook memasukkan Indonesia sebagai top 10 country dengan jumlah user yang melebihi 70 juta orang. Blackberry meluncurkan handset terbaru Z3 dengan kode 'Jakarta' yg akan diperkenalkan pertama kali buat orang Indonesia. Trending topic membahas para selebriti Indonesia bisa membuat server Twitter kewalahan. Persepsi apa yang terlihat di sana? Bahwa Indonesia adalah negri konsumen. Jumlah penduduk yang banyak membuat kita selalu menjadi target pemasaran dari produsen-produsen barang maupun service dari luar negri.

Di bidang computer networking pun kita hanya bisa menjadi konsumen. Konsumen dari produk networking. Konsumen dari router dan switch buatan luar negri. Konsumen dari program sertifikasi. Dan lain-lain.

Untuk mengubah persepsi itu, Jawdat memberanikan diri menginisiasi upaya untuk membuat router nasional dengan kode project #RouterGaruda. Project ini akan mulai diperkenalkan pada saat kunjungan ke Medan dan Balikpapan, walau secara resmi akan kita luncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Kita memang akan melibatkan para mahasiswa dan pihak akademisi untuk bisa mewujudkan ide router nasional ini.

Di Jawdat latar belakang kita memang berasal dari berbagai perusahaan produsen produk computer networking maupun perusahaan telekomunikasi global. Tapi kita terus terang tidak punya pengalaman mendalam dalam hal memproduksi barang. Tapi kita melihat itu justru sebagai peluang. Peluang untuk mencoba melakukan hal yang belum pernah dilakukan. Peluang untuk menghidupkan semangat Research & Development di Indonesia. Peluang untuk mengubah persepsi.

Silahkan tunggu informasi berikutnya dari project #RouterGaruda.

Himawan Nugroho
Co-founder and Chairman
Jawdat Teknologi Indonesia
"Transforming Generations"
www.jawdat.com

1 comment:

  1. Gimana prosedurny buat ngundang bapak himawan dengan tim untuk menjadi pemateri seminar?

    ReplyDelete