Saturday, May 31, 2014

Menunda Bukan Mengubur Mimpi


Di tulisan yang lalu saya menyebutkan bahwa Jawdat akan menginisiasi upaya untuk membuat router nasional dengan kode project #RouterGaruda. Project ini sudah diperkenalkan pada saat kunjungan ke universitas di Medan dan Balikpapan, walau rencananya akan diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei yang lalu. Tujuan inisiatif ini adalah untuk menghidupkan semangat Research & Development di Indonesia, agar kita mau mulai menjadi produsen tidak hanya sebagai konsumen. Selain itu kita rencananya akan menggunakan kesempatan untuk mencari talenta-talenta muda dari Indonesia yang akan direkrut untuk menjadi anggota team.

Kita melihat untuk membuat produk router sendiri diperlukan ilmu, pengalaman, model bisnis dan sumber daya manusia. Ilmu sudah banyak dikumpulkan karena baik pencetus maupun simpatisan ide ini berasal dari orang-orang Indonesia yang sudah lama berkecimpung di industri jaringan komputer dan telekomunikasi di berbagai belahan dunia. Untuk pengalaman kita sempat belajar tentang supply chain untuk produksi ke beberapa pebisnis dari Indonesia maupun dari luar yang sudah berhasil membuat produk computer networking sendiri. Tentunya ini dengan asumsi router yang akan dihasilkan berupa hardware, karena alternatif lain produk router adalah yang berupa virtualized network function seperti Cisco CSR1000v atau network software yang bisa dipasang di hardware apapun seperti buatan Cumulus Network. Model bisnis tidak menjadi fokus utama karena tujuan hari ini adalah baru sampai ke pembuatan prototype atau yang biasa disebut Minimum Viable Product (MVP). Sehingga fokus pertama kita adalah mencari atau membentuk Sumber Daya Manusia.

Oleh karena itu tadinya kita berniat meluncurkan kompetisi men design router untuk para mahasiswa sebagai cara untuk menjaring talenta muda. Rencana awal adalah dengan meluncurkan kompetisi ini pada tanggal 2 Mei dan pengumuman pemenang pada saat peringatan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus. Pemenang yang bisa berupa individu maupun team akan mendapat hadiah uang tunai dan ditawarkan untuk bekerja di Jawdat, bisa langsung atau nanti setelah lulus kuliah, untuk berusaha membuat ide dan hasil design nya menjadi kenyataan.

Sayangnya karena ada masalah non-teknis ide ini tidak jadi diluncurkan pada tanggal 2 Mei. Saya pribadi masih sempat optimis kita akan tetap mengumumkan kompetisi ini di bulan yang sama. Setelah melalui diskusi dan berbagai pertimbangan beberapa minggu, pada hari ini saya menyatakan ide ini ditunda sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Ideas are cheap. Execution is everything.

Saya tidak akan membuat banyak alasan mengapa Jawdat harus menunda eksekusi ide ini. Saya selaku Chairman dari Jawdat Teknologi Indonesia hanya bisa memohon maaf untuk penundaan ini. Dan mudah-mudahan ketika waktunya tepat, Jawdat akan bisa meluncurkan program ini kembali di masa depan.

Terima kasih buat para pencetus ide maupun simpatisan, dan semua pihak yang sudah bersemangat mengembangkan ide ini.