Tuesday, July 31, 2007

13 Agustus 6 Tahun Lalu


13 Agustus, 6 tahun lalu.
Gue masih inget itu adalah hari pertama dari CCIE lab exam pertama gue di Brussels. Enam tahun lalu itu juga merupakan kali pertama gue terbang ke Eropa. Kali pertama dapat Schengen Visa. Kali pertama naek kelas business karena peraturan IBM, company gue waktu itu, untuk setiap karyawan harus menggunakan kelas business jika terbang lebih dari 8 jam.


Waktu itu ujian CCIE lab masih 2 hari. Jika gagal di hari pertama maka tidak bisa melanjutkan ke hari kedua. Jika berhasil lulus ujian hari kedua sesi pagi maka akan lanjut ke sesi terakhir yaitu troubleshooting. Gue berhasil masuk ke sesi troubleshooting, tapi kemudian gagal.


Kenapa gue gagal? Karena waktu itu gue gak yakin gue bisa lulus. Sebelum gue berangkat semua orang bilang kalo CCIE itu susah bgt. Semua orang bilang CCIE itu cuman buat orang-orang terseleksi. Hanya orang-orang pintar yg bisa lulus. Dan gue, bukan bagian dari orang-orang itu.


Pada saat gue berhasil sampai ke sesi troubleshooting, walaupun kemudian gagal juga, gue menyadari sesuatu. Bahwa sangat bodoh sekali gue sudah mendengarkan hal-hal yg negatif tersebut. Negatif, karena omongan tsb tidak bermanfaat. Negatif, karena tidak ada nilai positif apapun dari omongan tsb.


Kenyataannya, kalo seseorang memang sudah berusaha keras mempersiapkan diri untuk ujian, waktu itu gue sempet belajar sampai 16 jam karena sebulan terakhir sebelum ujian IBM berbaik hati mengijinkan gue kerja di rumah, harusnya bisa lulus bahkan di first attempt. Waktu gue berangkat ke Jepang persis sebulan kemudian, gue masuk ke CCIE lab dgn pikiran bahwa gue pasti lulus. Karena gue sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Karena gue sudah pernah melihat CCIE lab yg sebenarnya itu seperti apa ketika di Brussels. Karena gue percaya bahwa gue bisa lulus. Tentunya gue harus tetap berhati-hati untuk tidak terlalu percaya diri dan membuat gue overlook hal-hal kecil yg bisa membuat gue kehilangan poin. Dan jam 4 sore, dgn sisa waktu sejam lebih dari 2.5 jam waktu di sesi troubleshooting, gue udah keluar dari CCIE lab dgn nomer CCIE gue.


Lulus karena gue percaya bahwa gue bisa lulus.
Gagal karena gue tidak percaya bahwa gue bisa lulus.


So next time someone says: it’s really difficult to pass CCIE lab, just tell him: Piss off. Himawan said everyone can pass. And that’s the real fact. Stop listening to that kind of person.


Kurang dari 13 hari lagi gue akan ujian CCIE lab untuk Service Provider track di Brussel. Tepat tgl 13 Agustus, seperti 6 tahun lalu. Tanggal yg sama, tempat yg sama.


Apakah sejarah akan berulang? Apakah gue akan kembali gagal?


Gue belum tahu jawabannya, tunggu saja 13 hari lagi :)
Tapi yg penting sekarang kalo gue gagal pun gue tahu itu bukan karena CCIE lab itu susah. Bukan karena hanya orang-orang tertentu yg bisa lulus. Bukan pula karena gue kurang pintar. Mungkin hanya karena gue melakukan kesalahan kecil. Atau ada sesuatu yg belum gue pahami betul. Sehingga yg perlu gue lakukan adalah belajar terus dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan di lab nanti.


Dgn kesibukan dan jadwal yg padat untuk 2 minggu ke depan, strategi belajar gue tinggal satu sekarang: In Between. Gue harus belajar in between kesibukan yg satu dgn kesibukan yg lain. In between meeting dari customer yg satu dgn customer yg lain. In between jadwal penerbangan gue yg padat. Dan gue masih tetep yakin bisa lulus meskipun persiapan gue mungkin hanya 80%.


13 hari lagi.